Sabtu, 13 November 2010

PENDAPAT TENTANG MUSIK DAERAH

karena musik daerah telah banyak yg meninggalkan ,terutama kaum muda .Bagaimana pendapat kalian tentang musik daerah, masih tetap berjayakah seperti jaman dahulu !!! karenanya banyak lagu - lagu yg sudah dilupakan, seperti lagu2 sunda contohnya Tokecang , Bapak Satar dsb ...

Jumat, 12 November 2010

PENDAPAT ORANG TENTANG MUSIK POP


Dengan irama mendayu dan cengkok yang khas, plus lirik bertema cinta, boleh dikatakan musik bergaya Melayu merajai industri musik pop di Tanah Air tahun ini.

Di awal kemunculan SI 12 dan Kangen Band, empat tahun silam, grup band asal Bandung dan Lampung itu langsung menggebrak di pasar musik pop. Lalu, belakangan, muncul grup yang menawarkan warna sejenis, seperti Wali, Hijau Daun, dMasiv, Matta, dan Angkasa.

Musik yang mereka tawarkan adalah warna Melayu kombinasi, dalam arti tetap berciri nada minor dan mendayu-dayu namun diramu dengan cara bermusik modem yang progresif. Hasilnya, boleh dibilang, pasar musik pop tahun ini ada di genggaman mereka. Bukan cerita baru, penjualan album yang mereka luncurkan selalu mencapai ratusan ribu kopi, dan yang mengunduh lagu-lagu mereka untuk dijadikan ring back tone (RBT) menembus angka jutaan hanya dalam waktu singkat.

Memang, keberadaan para musisi ataupun band yang mengusung jenis pop dengan cita rasa Melayu marak belakangan ini. Bahkan, tidak sedikit musisi yang selama ini dikenal bukan pengusung musik Melayu sedikit meramu karya mereka dengan unsur Melayu yang mellow agar diterima pasar.

I ni.ik ada yang dapat disalahkan dalam hal ini, baik masyarakat maupun pelaku industri musik. Karena sudah menjadi hal yang alamiah jika masyarakat Indonesia lebih menyukai lagu yang bertendensi mellow" ujar pengamat musik, Denny Sakrie.

Jika dikaitkan dengan budaya, lanjut Denny, masyarakat Indonesia adalah ripe yang sangat sensitif. Tidak heran jika lagu-lagu bertema cinta laku di pasaran.

Menurut dia, tidak bisa dibantah hal yang melatarbelakangi sebuah musik menjadi marak di pasaran akibat sifat latah. "Ketika ada sesuatu yang sukses, tidak lama akan muncul pengekomya. Musik Melayu tengah menjadi tren itu tidak bisa disalahkan, tetapi yang menjadi kontroversial musik mereka menjadi seragam," ujarnya.

Hal serupa terjadi pada tema lagu. Maraknya tema cinta yang diwarnai dengan perselingkuhan yang diangkat oleh kebanyakan musisi atau band pop Melayu, menurut Denny, juga merupakan suatu bukti, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan mengekor. Ini yang disebutnya bentuk kreativitas terhambat

Tetapi, di luar itu semua, Denny melihat kejayaan musik berciri Melayu saat ini tidak lepas dari siklus musik di Tanah Air. Sebab, jika ditelusuri jauh ke belakang, alunan musik Melayu pernah menjadi tren dan mengalami pasang surut sejak dekade 1950-an hingga 1980-an.

"Musik Melayu itu bagaikan siklus, dan kebetulan selera musik masyarakat kita sedang dalam masa di mana musik Melayu sangat diminati," ujar Denny. Sebut saja, kemunculan lagu Sepasang Mata Bola dan Juwita Malam ciptaan Ismail Marzuki, lalu kehadiran band seperti DLyod dan invasi band asal Malaysia, Search.
LIRIK LAGU SERIOSA


Kisah Mawar di Malam Hari - komposisi yang sering dijadikan lagu wajib/pilihan dalam pemilihan bintang radio dan televisi pada 1990-an. Lagu karya mendiang Iskandar ini juga dipopulerkan oleh Trio Bimbo.

Pada 1980-an lagu seriosa sering diperdengarkan di Televisi Republik Indonesia [TVRI], satu-satunya televisi masa itu. Kini, seriosa nyaris tidak ada lagi. Tidak dapat tempat di televisi atau radio. Pertanyaannya, lagu seriosa itu apa?

Oleh LAMBERTUS L. HUREK

Saya suka main-main ke kantor Surabaya Symphony Orchestra (SSO) di Jalan Gentengkali 15 Surabaya. Bangunan tiga lantai di kawasan strategis kota Surabaya. Selain kantor, SSO membuka kelas vokal dan musik, juga punya concert hall kecil untuk berlatih atau home concert. Tiap hari ada saja anak-anak dan remaja yang mengikuti les musik klasik.

Saya bertandang ke sana karena kebetulan kenal dekat dengan Pak Solomon Tong, dirigen sekaligus pendiri SSO. Para staf serta beberapa penyanyi andalannya pun saya kenal baik. Jelek-jelek begini, saya sempat mengikuti latihan vokal bersama Paduan Suara SSO. Diskui dengan Pak Tong bikin wawasan musik klasik saya bertambah-tambah.

"Kamu ikutlah karena suaramu bagus. Kamu juga bisa menyanyi," kata Solomon Tong kepada saya di rumahnya, Jalan Kawi 3 Surabaya, di awal karier saya sebagai jurnalis, menjelang kejatuhan Presiden Suharto.

Sayang, karena sibuk meliput ke mana-mana, saya tidak bisa intens berlatih seni suara klasik. Cukup menonton, kemudian menulis sedikit liputan di surat kabar.

Baru-baru ini, setelah membual dengan Yanti dan Mimin (keduanya staf SSO), saya diterima Solomon Tong di ruangannya. Pria kelahiran Xiamen Tiongkok, 20 Oktober 1939, ini tengah menulis sambil menikmati rekaman Konser Kemerdekaan SSO, awal Agustus 2006 di Hotel JW Marriot. Dalam setahun SSO rata-rata menggelar tiga kali konser besar.

"Yang ini konser ke-46 selama 10 tahun usia SSO," ujar Solomon Tong. Saat itu Pauline Poegoeh, soprano andalan SSO, tengah membawakan lagu klasik karya W.A. Mozart.

"Pak Tong, saya ingin tahu apa sebetulnya seriosa itu?" pancing saya.

"Nah, ini pertanyaan bagus. Kita perlu meluruskan istilah seriosa itu. Di luar negeri tidak dikenal lagu atau musik seriosa. Kita di Indonesia saja yang salah kaprah," kata suami Ester Carlina Magawe, pianis top Surabaya, itu.

Celakanya lagi, "Seriosa dalam pengertian Indonesia itu sangat sempit, hanya untuk vokal serius. Ini yang sulit ditangkap masyarakat awam," tegasnya.

Saya pun teringat pemilihan Bintang Radio dan Televisi atau BRTV di TVRI pada 1980-an. Selain keroncong, lomba menyanyi tingkat nasional ini menampilkan kategori seriosa dan hiburan. Lagu seriosa yang saya lihat di TVRI dibawakan dengan 'sangat serius', busana formal, teknik vokal klasik, suara bergetar (vibrasi kuat)--mirip orang kedinginan, begitu olok-olok masyarakat--lagu-lagunya sulit, sehingga peserta sedikit.

Lagu-lagu seriosa yang kerap dilombakan di BRTV antara lain Seuntai Manikam (Djohari), Keluhan Kuncup Melati (Ibu Sud), Cempaka Kuning (Syafei Embut), Taufan (C. Simandjuntak), Fajar Harapan (Ismail Marzuki), Karam (Iskandar), Kasih di Ambang Pintu (Iskandar), Bukit Kemenangan (R. Djuhari), Bintang Sejuta (Ismail Marzuki), Senja Semerah Bara (F.A. Warsono), Mekar Melati (C. Simandjuntak).

Kisah Angin Malam (Saiful Bahri), Puisi Rumah Bambu (FX Sutopo), Wanita (Ismail Marzuki), Kisah Mawar di Malam Hari (Iskandar), Embun (GWR Sinsu), Di Sela-Sela Rumput Hijau (Maladi), Citra (C. Simandjuntak), Dewi Anggraeni (FX Sutopo), Kembang dan Kumbang (Sancaya HR). Kebetulan saya bisa membawakan sebagian di antaranya.

Saya sodorkan daftar lagu ini kepada Solomon Tong. "Lagu-lagu ini yang biasa disebut seriosa itu," kata saya. Tong tersenyum.

Sebagai dirigen orkes simfoni dan mantan juri BRTV jenis seriosa, Tong niscaya sangat paham lagu-lagu seriosa versi Indonesia itu. Dia berkeras istilah 'seriosa' salah kaprah. Tidak cocok dipakai di dunia musik karena bisa membingungkan orang luar negeri.

"Indonesia ini hanya mengutip setengah-setengah lagu-lagu pada zaman Barrock. Di Jerman istilahnya lieder artinya song. Tapi arti sesungguhnya art song," papar Tong.

Puisi yang dilagukan ini melahirkan lieder-lieder yang sangat terkenal di Jerman. Cara pembawaanya pun 'serius', berbeda dengan lagu-lagu biasa.

Di mata Solomon Tong, lagu-lagu seriosa yang dilombakan di BRTV tidak cocok dengan konsep art song.

"Itu kan lagu-lagu kepahlawanan, perjuangan, cinta tanah air. Kita jangan paksakan diri memakai istilah seriosa. Nanti bikin bingung orang," tutur Solomon Tong yang mendirikan SSO pada 1996 itu.

SSO merupakan orkes simfoni langka di Indonesia karena paling aktif menggelar konser besar maupun konser kecil.

Sebagai 'suhu' musik klasik, Tong memang berkeinginan kuat untuk meluruskan banyak istilah musik yang salah kaprah di Indonesia. Salah satunya seriosa. Kalau sekadar berarti 'serius', apanya yang serius? Apa hanya cari pembawaannya? Menurut dia, sebaiknya kita menggunakan istilah-istilah musik yang berlaku universal. Untuk vokal, misalnya, ada opera, aria, oratorio, sacred song, secular song, folk song.

"Kalau yang sedang dibawakan Pauline ini jenis aria dari Mozart. Jangan disebut seriosa! Nggak jelas!" tandas Tong.

"Kenapa anda tidak meluruskan istilah seriosa sejak dulu? Bukankah anda sering menjadi juri BRTV?" tanya saya.

"Saya sih maunya begitu, tapi tidak pernah diberi kesempatan oleh panitia. Waktu saya jadi juri, selalu ada pesanan supaya memberi bobot lebih kepada peserta yang berpenampilan menarik dan macam-macam lah," kenang Tong yang mulai membina paduan suara dan musik klasik sejak 1957.

Beberapa waktu lalu Tong sempat bertemu dengan kepala program TVRI Surabaya. Tong ingin 'meluruskan' salah kaprah istilah seriosa melalui televisi negara itu.

"Pak Sutrisno tanya apa saya bersedia jadi narasumber. Saya jawab oke. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasannya," kata Solomon Tong, kecewa.

Tidak itu saja. Tong pun ingin menggalakkan musik vokal untuk remaja lewat TVRI Surabaya agar muncul bibit-bibit vokalis masa depan. Ternyata, konsep sosialisasi ala Solomon Tong sangat dihargai, tapi masih sulit dilaksanakan di Indonesia. Karena itu, Tong selalu meminta wartawan-wartawan di Surabaya, khususnya saya, untuk membuat tulisan tentang musik klasik yang apresiatif.

"Tanpa media massa, musik klasik tidak akan jalan. Kalian itu mitra saya, partner saya," tegas Tong dalam berbagai kesempatan. Jangan heran, beliau senantiasa memberikan waktu kepada saya untuk membahas tetek-bengek seputar musik klasik kapan saja.



KELUHAN KUNCUP MELATI karya Ibu Sud. Lagu seriosa yang sederhana. Notasi angka ini saya tulis hanya berdasarkan ingatan belaka. Maaf sebesar-besarnya kalau kurang akurat.


AGAR bahasan ini komplet, saya lengkapi dengan pandangan Suka Hadjana, pemusik, dirigen, dan kritikus kelahiran Jogja 17 Agustus 1940. "Istilah musik seriosa sesungguhnya agak berlebihan," tegas Suka Hardjana.

Menurut dia, seriosa ala BRTV tak lain bagian dari seni olah suara (menyanyi) dengan teknik tertentu, diiringi piano atau aransemen orkes. Lagunya pendek-pendek dalam bentuk lied bermatra tiga frasa sederhana: awal, sisipan, ulangan.

"Dilihat dari bentuk penulisan dan pembawaannya pun sesungguhnya masih terlalu sederhana untuk dibilang seni serious(a). Istilah musik seriosa yang kedengaran agak ke-italia-italia-an itu sebenarnya berasal dari pemilahan khazanah musik di Amerika dan Eropa di awal perkembangan industri musik sesudah Perang Dunia II," urai Suka Hardjana.

Adalah Amir Pasaribu yang mengimpor istilah 'seriosa' ke Indonesia untuk memberi ciri salah satu kategori Bintang Radio yang digelar pertama kali pada 1952. Waktu itu televisi belum ada di Indonesia. Setelah TVRI berdiri pada 1964, menjelang Asian Games di Jakarta, Bintang Radio pun diperluas menjadi Bintang Radio dan Televisi (BRTV).

Setelah dominasi TVRI sebagai satu-satunya televisi dihapus, pamor BRTV pun meredup sama sekali. Kini, ajang pemilihan BRTV praktis lenyap sama sekali di Indonesia. Seperti Pak Tong, Pak Suka Hardjana suka menulis kolom reguler di harian Kompas. Berikut sedikit catatan Pak Suka tentang lagu-lagu seriosa versi Indonesia:

"Sangat mengherankan bahwa mereka (penulis lagu seriosa Indonesia) sepertinya sama sekali tak terinspirasi oleh komponis-komponis yang lebih fundamental seperti Bach, Mozart, Debussy, Bartok, Stravinsky, dan lainnya.

Tapi hal itu bisa dimengerti bila diingat bahwa sesungguhnya lagu-lagu pendek mendayu-merdu-merayu dari para komponis Romantik mudah masuk selera. Dan itu rasanya lebih dekat dengan apresiasi diletantis para komponis Indonesia dari dulu hingga sekarang," tulis Suka Hardjana di bukunya, Esai & Kritik Musik' (Penerbit Galang Press, Jogjakarta, 2004).

Yo wis, Cak!


Puisi Rumah Bambu, lagu seriosa karya F.X. Sutopo. Sederhana tapi indah.
Posted by Lambertus Hurek at 1:35 PM
Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
Labels: musik klasik
Reactions:
33 comments:

Anonymous said...

bung hurek, saya salut sama anda. tulisan2 tentang paduan suara dan musik klasik anda sangat informatif. jarang ada di blog indonesia. menulis terus, bung! shalom.

john, bandung
1:08 PM, March 06, 2008
Roy Thaniago said...

Memang bnyk salah kaprah dalam istilah musik di Indonesia. Terus suarakab kebenarannya, mas!

Salam kenal!
12:50 PM, May 14, 2008
Anonymous said...

seriosa itu istilah khas indonesia memang, utk menyebut lagu2 bercorak klasik pada era bintang radio. thanks utk tulisan anda.

freddy
bandung
1:20 PM, May 14, 2008
Anonymous said...

bagus artikel ini. jarang ada yg nulis seriosa.
6:12 PM, August 18, 2008
Lambertus L. Hurek said...

Terima kasih atas komentar teman2. Ternyata masih ada juga yang mau baca artikel tentang seriosa.

Salam musik!
11:28 AM, January 24, 2009
Anonymous said...

thanks bung sdh perkenalkan musik seriosa dan contoh lagunya. kita butuh tulisan2 kayak gini.

andre
11:24 PM, March 24, 2009
Anonymous said...

download nya dimana bung..?
2:30 PM, August 25, 2009
Anonymous said...

wuah... aq akhirnya jadi paham tentang seriosa. selama ini aku nanya ke mana2.
3:35 PM, September 09, 2009
Anonymous said...

kayaknya q baru pertama nemu blog yg ngebahas musik klasik seriosa. salut bung!!!!
3:39 PM, September 09, 2009
Anonymous said...

arief fahreza

bung tulisab ya sangat menarik boleh minta rekomendasi download lagu seriosa dimana
5:55 AM, September 21, 2009
Lambertus L. Hurek said...

Download-nya aku gak tahu. Silakan hubungi sekolah/kursus musik klasik di kota anda. Kemungkinan besar mereka punya. Setidaknya bisa kasih informasi lebih lanjut.

Salam
10:14 AM, September 29, 2009
Anonymous said...

Mas, seriosa itu jenis lagunya atau cara menyanyi? Kalau lagu pop dibawain sama Christopher Abimanyu apa disebut seriosa juga? Sebaliknya, lagu seriosa dibawain lagu pop bagaimana? Mohon penjelasan. Thanks.

Melky
12:40 PM, October 02, 2009
Lambertus L. Hurek said...

Jenis lagu dan cara menyanyi. Di album terakhirnya, Harvey Malaiholo membawakan lagu WANITA karya Ismail Marzuki yang seriosa, tentu saja dengan gaya pop. Lagunya seriosa, tapi rasanya pop.

Sebaliknya, Christopher Abimanyu, juara seriosa 1990-an, sangat sering membawakan lagu-lagu pop dengan gayanya yang seriosa. Rasanya beda dan nyeleneh memang.

Tapi, yang jelas, di dunia musik, apa saja bisa dibuat.
4:04 PM, October 07, 2009
Anonymous said...

siiiip. makasih byk dah nulis ttg seriosa. musik yg satu ini memang langka banget.
12:04 PM, October 11, 2009
Anonymous said...

Pak,

Punya music sheets-nya Fajar Harapan, nggak ya? Urgent nih ...
11:04 PM, October 23, 2009
Lambertus L. Hurek said...

Fajar Harapan saya ingat baik. Tapi tidak punya partitur. Kapan-kapan saya tulis pakai not angka biar bisa dinyanyikan banyak orang. Lagu Fajar Harapan itu karya Ismail Marzuki dan sering dipakai di lomba seriosa bintang radio-televisi.
11:36 AM, October 25, 2009
Anonymous said...

seriosa itu kayaknya musik sekolahan. banyak teori musik yg bisa kita temukan di situ.
9:53 AM, February 01, 2010
Anonymous said...

jadi ciri-ciri lagu seriosa itu apa ya? hehe
5:04 PM, March 08, 2010
Lambertus Hurek said...

Anda kurang jeli membaca naskah ini. Ciri-ciri lagu seriosa sudah jelas di situ. Ada 17 ciri saya kira, tapi buat apa ditulis? Silakan cari sendiri.
7:54 PM, March 08, 2010
Anonymous said...

bang.. aku butuh lagu Mekar Melati C. Simanjuntak.. dimana bisa didapatkan..?? terima kasih bwat infonya yang cepat..
10:21 AM, April 07, 2010
Lambertus Hurek said...

Mekar Melati (C. Simanjuntak) itu sangat sederhana. Dimuat di beberapa buku kumpulan lagu untuk pelajar SMP/SMA dan sering diajarkan di paduan suara mahasiswa. Kebetulan partitur dan buku koleksi saya hilang. Tapi saya masih ingat notasi maupun syair lagu itu.

Kapan-kapan saya tulis dan dimuat di blog ini kalau ada waktu. Kayak orang sibuk aja. Hehehe..
11:27 AM, April 09, 2010
Anonymous said...

seriosa itu teknik menyanyi ala klasik, opera Barat. lagu2nya bisa berbentuk apa saja, tapi biasanya punya interval yg sangat luas. butuh kemampuan vokal n teknik prima.
11:40 AM, April 17, 2010
Anonymous said...

Wah..tulisan2mu ttg musik, khususnya musik indonesia sangat2 keren bung..banyak jempol utkmu.Salam Musik & SALUTE ~ GBU
5:23 AM, April 20, 2010
Amalina Aulia said...

thank's 4 the info..
2:36 PM, April 27, 2010
siwaka said...

hmmmm
mantaap...
tolong kasih URL nya dong,saya mau download lagunya...karna saya gak tau mau download dmana...
kirim ke email saya yaa...
5:06 PM, May 10, 2010
chan mei ling said...

lagu seriosanya..
gak ada contoh dalam bentu cd yah??
kalau ikut brtv gk ada cuman di kasi notasina ajah...
di mana yah cari demonya???
9:30 PM, June 14, 2010
Lambertus Hurek said...

Mei Ling, kalau anda tinggal di kota besar, urusan cari rekaman seriosa sangat gampang. Hampir semua sekolah musik klasik, vokal, pasti punya. Kalau tidak punya, Anda bisa hubungi Surabaya Symphony Orchestra (SSO) di

Jalan Gentengkali 15 Surabaya.
Telepon (031) 531 3297, 534 2440
www.surabayasymphonyorchestra.com

Minta rekaman konser kemerdekaan, beberapa nomor seriosa dibawakan Pauline Poegoeh dan Dewi. Moga-moga VCD-nya masih ada. Selamat beruntung.
9:47 AM, June 15, 2010
antho m. massardi said...

Bung Lambertus, Anda ternyata wartawan musik yang andal. Referensi Anda juga sangat memadai. Teruskan menulis tentang berbagai musik tradisional yang ada di tanah air. (Antho M. Massardi)
12:26 AM, June 19, 2010
Anonymous said...

mantap cak, artikel sampean cukup bagus n layak jadi referensi. salam buat teman2 di surabaya.

freddy, Kupang
9:48 AM, June 22, 2010
mamangcooper@yahoo.com said...

bang, untuk mendapatkan lagu2 tsb, mesti cari kemana ya?
tolong dishare link unduhannya...
trimakasih

mamangcooper@yahoo.com
3:52 PM, September 02, 2010
Anak bangsa indonesia said...

hmm..aqu jd pengen blajar nh,
tp klo nynyi seriosa sbnr'y susah ga si?
dan setau aku kalo nyanyi seriosa harus punya oktaf yg tinggi ya?
trimz
9:43 AM, September 03, 2010
Lambertus Hurek said...

Seriosa memang jenis musik vokal klasik yang tuntutannya jauh lebih tinggi ketimbang pop dan sebagainya.

Oktaf tinggi? Benar sekali. Tepatnya, menuntut rentang suara atau ambitus (vocal range) yang lebar. Sebab, jarak antara nada terendah dan tertinggi jauh sekali.

Itu yang membuat saya tidak bisa melanjutkan pelajaran seriosa. Tahu diri lah.

Selamat belajar. Jangan keder dulu karena range vokal bisa diperlebar dan dilatih oleh guru-guru vokal berpengalaman. Tapi modal awal tetap harus punya.
9:43 AM, October 01, 2010
Anonymous said...

mantap bosss... moga2 lagu seriosa tetap abadi di indonesia.
10:22 AM, November 25, 2010

Post a Comment

Please keep your comments smart and civil. Don't attack other readers personally, and keep your language decent.
Links to this post

Create a Link
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
About Me
My Photo

Lambertus Hurek
Surabaya, Indonesia
I was born in Lembata, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Education: SD Katolik Mawa (Ile Ape, Lembata, Flores Timur), SMP Katolik San Pankratio (Larantuka, Flores Timur), SMA Negeri 468 Larantuka (1st year), SMA Negeri 1 Malang (Mitreka Satata) in Jawa Timur, Universitas Jember (Agriculture Faculty). I am a journalist of RADAR SURABAYA daily. All stories by LAMBERTUS L. HUREK except where otherwise noted. All rights reserved. You can reach me by e-mail at hurek2001[at]yahoo.com.

View my complete profile
Arsip Naskah

* ► 2010 (204)
o ► November 2010 (20)
+ Michael Bambang Hartono dan Taijiquan
+ Putri Ayu dan Seriosa
+ Kaisar Victorio - Radio Suzana
+ Gereja Kristus Raja 80 Tahun
+ Baswedan dan RS Al-Irsyad Surabaya
+ Said Basymeleh dan Foto Oud Soerabaia
+ Lima Naga - Wushu & Barongsai
+ Rapor Kesehatanku Masih Buruk
+ Gedung Hakka yang baru
+ Mbah Marijan, sugeng tindak!
+ Bokir Surogenggong dan Klantink
+ Turis Tiongkok dan Bahasa Inggris
+ Qiandao Ribao 10 Tahun
+ Harry Noerdi nan Bahagia
+ Surabaya All Stars - Jazz Band
+ Yuri Honing Quartet di Surabaya
+ Pak Tjandra Konsul Mongolia
+ Pabrik Janda di Surabaya
+ Serbuan Produk Tiongkok
+ Atraksi Tentara Pembebasan Rakyat
o ► October 2010 (27)
+ AYO MAMA Populer di Tiongkok
+ Grup Zong Zheng Memang Ciamik
+ Fu Long Swie Pencipta Ling Tien Kung
+ Bahasa Indonesia & Bahasa Malaysia
+ Strato FM Radio Mandarin Surabaya
+ Cendana Tinggal Nama
+ Toko Wancu yang Antik
+ Dahlan Iskan Keliling Flores
+ Miss Universe 2010 Naik Reog
+ Boen Bio di Kapasan
+ Mbah Ratu = Sam Poo Tay Djien
+ Mi Instan Memang Bahaya
+ Kapasan Riwayatmu Dulu
+ Gatot Hartoyo dan PD Sidoarjo
+ Budaya NTT Hambat Bisnis
+ Karim Raslan si Tukang Cerita
+ Napak Tilas Kampung Kungfu di Kapasan
+ Siem Tjioe Tong Lestarikan Bakcang
+ Log Zhelebour dan Rock
+ Buah-buahan Thailand
+ Rumah Bung Karno di Flores
+ Philemon Robert Antonis
+ Doa sebelum Makan
+ Bertemu Deddy Dores
+ Bahasa Tionghoa vs Bahasa Jawa
+ Renovasi Gereja GYB Surabaya
+ Eyang Tidak Suka China
o ► September 2010 (14)
+ Budaya Copy Paste
+ Terminal Kupang yang Aneh
+ Jangan Berbahasa Indonesia di Malaysia
o ► August 2010 (19)
o ► July 2010 (14)
o ► June 2010 (10)
o ► May 2010 (25)
o ► April 2010 (19)
o ► March 2010 (19)
o ► February 2010 (20)
o ► January 2010 (17)

* ► 2009 (234)
o ► December 2009 (17)
o ► November 2009 (20)
o ► October 2009 (20)
o ► September 2009 (15)
o ► August 2009 (22)
o ► July 2009 (16)
o ► June 2009 (11)
o ► May 2009 (24)
o ► April 2009 (24)
o ► March 2009 (18)
o ► February 2009 (20)
o ► January 2009 (27)

* ► 2008 (239)
o ► December 2008 (22)
o ► November 2008 (15)
o ► October 2008 (17)
o ► September 2008 (19)
o ► August 2008 (19)
o ► July 2008 (17)
o ► June 2008 (15)
o ► May 2008 (19)
o ► April 2008 (22)
o ► March 2008 (25)
o ► February 2008 (26)
o ► January 2008 (23)

* ▼ 2007 (392)
o ► December 2007 (23)
o ► November 2007 (21)
o ► October 2007 (25)
o ► September 2007 (20)
o ► August 2007 (25)
o ► July 2007 (29)
o ► June 2007 (49)
o ▼ May 2007 (53)
+ Achmad Albar Habis
+ Prasasti Airlangga di Krian
+ Sholeh Eks Tapol Orde Baru
+ Memet Chairul Slamet Pemusik Madura
+ Lagu Seriosa Itu Apa
+ Mempengaruhi - Memengaruhi, Memperbesar - Memerbes...
+ Bocah Disunat Jin
+ Wadji MS Pembuat Relief KBS
+ Sekolah Musik Purwacaraka
+ Pebatik Anita Go International
+ Daniel Hurek Calon Wawali Kupang
+ Komunitas Pengemis Cilik
+ Di Makam WR Soepratman
+ Mengapa Keroncong Mati 2
+ Ki Dalang Bambang Sugiyo
+ Bertemu Des Alwi
+ Mengapa Keroncong Punah?
+ Jupri Abdullah Kaligrafi MURI
+ Hery Andriyanto Pemusik Unik
+ Lamalera Pemburu Ikan Paus
+ Tante Margie Segers
+ Kisruh Bahasa Media
+ Pater Heijne dan Gereja Waru
+ Ludruk Karya Budaya
+ Pengamen Buta Nyanyi Jenang Gula
+ Pelacur Surabaya Tempo Dulu
+ Richard Awuy Guru Vokal
+ Rokok Tembakan di Sidoarjo
+ Sanggar Delta Tivikrama
+ Kampung Kusta Wireskat
+ Trinitas Prof Thoby Mutis
+ Peppi Kamadhatu Jazzer
+ Wisata Murah ke Bali
+ Ki Sinarto Dalang Wetan
+ SSO Tekor Rp 100 Juta
+ Lumpur Hancurkan Situs Jenggolo
+ Candi Pamotan di Sidoarjo
+ Londo Kerasan di Sini
+ Jumpa Malioboro 3 di Surabaya
+ Wartawan Malaysia Menang Pulitzer
+ Bu Nur 'Penguasa' Konser di Surabaya
+ Gado-Gado Budaya Bawean
+ Sartono Pencipta Himne Guru
+ Bloger Mesir Dipenjara
+ Dakwah di Masalembo
+ Museum Mpu Tantular dan Von Vaber
+ Sumaji Pelukis Madura
+ Ruwatan Nyaris Punah
+ Serma Ferdinand Purba, Tentara dan Pelukis
+ Sutaji di Amerika
+ Paulus Pangka MURI
+ Mgr Sutikno dan Mama
+ Victor Hutabarat Favoritku
o ► April 2007 (37)
o ► March 2007 (44)
o ► February 2007 (31)
o ► January 2007 (35)

* ► 2006 (159)
o ► December 2006 (26)
o ► November 2006 (38)
o ► October 2006 (26)
o ► September 2006 (24)
o ► August 2006 (6)
o ► July 2006 (5)
o ► June 2006 (13)
o ► May 2006 (12)
o ► April 2006 (9)

* ► 2005 (16)
o ► December 2005 (1)
o ► November 2005 (1)
o ► October 2005 (2)
o ► June 2005 (7)
o ► May 2005 (2)
o ► April 2005 (3)

Topik

* musik (142)
* gereja (130)
* Flores (110)
* sosial politik etc (109)
* tionghoa (102)
* Sidoarjo (71)
* Surabaya Raya (71)
* Tokoh Kita (64)
* jurnalisme (62)
* paduan suara (51)
* musik klasik (45)
* bahasa (44)
* seni tradisi (38)
* jazz (36)
* seni rupa (34)
* wisata (31)
* Bahasa Lamaholot (21)
* buku (21)
* dahlan iskan (18)
* agama non-kristen (16)
* bisnis (16)
* cagar budaya (16)
* keroncong (16)
* maria eva (15)
* uskup surabaya (12)
* teater-tari (10)

Recent Comments
Blog Tetangga

* Adat Tionghoa
* Albert Gregorian
* Andreas Harsono
* Duncan Graham
* Dyah di Singapura
* Goenawan Mohamad
* Ignas Kleden
* Judith di Swiss
* Kartun Bagus
* Kaset Lawas
* Lamaholot Waibalun
* Risma Hutabarat
* Suparto Brata
* Wens Gerdyman (USA)

Teman Setia

Kamis, 11 November 2010

PENDAPAT ORANG TENTANG MUSIK SERIOSA

Hai, Esti! Nesi akan jawab rasa penasaran kamu, hehehe. Simak penjelasan dari Nesi, yah. Dulu, jenis musik yang dikenal adalah pop, dangdut, dan seriosa. Namun, seiring berjalannya waktu, musik pop paling banyak disukai oleh masyarakat. Jadilah, musik ini menjuarai diantara dangdut dan seriosa.

Musik seriosa sering dibawakan dalam paduan suara. Foto: templebethor

Lama-lama, nih, musik seriosa makin menghilang. Memang jenis musik seriosa ini berbeda. Tingkat kesulitannya pun lebih tinggi dibandingkan pop dan dangdut. Bahkan tidak semua orang bisa dengan mudah mendengarkan alunan nada seriosa apalagi menikmatinya!

Pernah dengar sekelompok paduan suara dengan vokal yang berat? Nah, kira-kira seperti itulah musik seriosa. Teknik pembawaannya pun tidak gampang. Misalnya dari segi pernapasan, musik seriosa menuntut pernapasan diafragma.

Tak ketinggalan, ada teknik khusus dalam bersuara. Misalnya, ada getaran dalam vokalnya dan dibawakan dengan serius.

Akhir-akhir ini, musik ini sering dibawakan dalam kontes menyanyi di televisi. Enggak gampang untuk membawakan lagu dengan teknik vokal seriosa. Butuh keahlian khusus dan latihan. (Kidnesia/berbagaisumber)
PENDAPAT SAYA TENTANG MUSIK KERONCONG



Menrut saya musik keroncong it sangatlah membosankan karena lirik2 lagunya yang sangat tidak menarik tidak hanya itu saja musiknya juga sangat tidak enak untuk di dengar ya karena musiknya yg tdk menarik... makanya saya kurang senag dengan musik keroncong itu..........by: riani magdalena
Lirik Keroncong Hujan



Mega mendung di angkasa
Hembusan bayu dingin terasa
gerimis berderai di merata
bagai mutiara

Rahmat dibawa bersama
Limpahannya meresap dijiwa
adakala bahgia terasa
meskipun duka nestapa

Tika hujan turun
sayup mendayu lagu keroncong
merdu irama dialun
bersenandung

Hujan membasahi bumi
melahirkan keluhuran budi
mengeratkan perpaduan suci
kasih sayang abadi

Rabu, 10 November 2010

LIRIK LAGU RELA DANGDUT

Terlambat aku masuki kehidupanmu
Saat kau terjebak komersialnya nafsu
Memang tak berguna
Untuk sesali yang tlah terjadi

[Reff:]
Sekali lagi aku katakan
Ku tak pernah rela
Biarkan tubuhmu dijamah mereka
Sekali lagi aku katakan
Ku tak pernah rela
Tapi kuterima kau apa adanya
LIRIK LAGU HARI KAMERDEKAAN

Hari Merdeka / 17 Agustus 1945 ::: Lirik Lagu Wajib Nasional Musik Perjuangan / Patriotik Nasional Republik Indonesia
Wed, 07/06/2006 - 3:01am — godam64

Karangan / Ciptaan : H. Mutahar

Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
POP TERTATIH

AKu berjalan di dalam kesendirian
aku mencoba tak mengingatmu dan mengenangmu
aku tlah hancur lebih dari berkeping-keping
karna cintaku karna rasaku
yang tulus padamu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
begitu dalamnya aku terjatuh
dalam kesalahan rasa ini

reff:
jujur aku tak sanggup, aku tak bisa
aku tak mampu dan aku tertatih
semua yang pernah kita lewati
tak mungkin dapat ku dustai
meskipun harus tertatih

begitu dalamnya aku terjatuh
dalam kesalahan rasa ini

repeat reff

aku tak sanggup, aku tak bisa
aku tak mampu dan aku tertatih
semua yang pernah kita lewati
tak mungkin dapat ku dustai
meskipun harus tertatih

Tanggal Publikasi: 22/06/2010 | Update Terakhir: 14/11/2010

Selasa, 09 November 2010

MUSIK KERONCONG


Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
[sunting] Alat-alat musik

Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.

Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti

* sitar India
* rebab
* suling bambu
* gendang, kenong, dan saron sebagai satu set gamelan
* gong.

Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup

* ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
* ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F);
* gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi);
* biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang;
* flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta);
* selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato;
* kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya;

Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.

Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).
Musik populer



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Wikify
Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifikasi.

Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.

Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia.
Daftar isi
DANGDUT



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.

Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.

Senin, 08 November 2010

. Musik Perjuangan

Pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, komponis pejuang Indonesia turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dengan menciptakan komposisi lagu yang disebut dengan lagu-lagu perjuangan. Lagu-lagu perjuangan dapat membangkitkan semangat juang untuk membela tanah air, misalanya lagu-lagu yang sudah ditetapkan sebagai lagu-lagu wajib Nasional.

Ciri-Ciri lagu perjuangan:


* kebanyakan diciptakan pada masa perjuangan sekitar tahun 1945 – 1950

* Syair lagu biasanya dapat membangkitkan semangat perjuangan.


Bentuk komposisi lagu perjuangan ada dua macam, yakni lagu perjuangan dengan semangat berkobar (bentuk Mars), dan lagu-lagu yang menyentuh perasaan (bentuk Hymne).

Bentuk lagu MARS

Mars atau sering disebut Marcia merupakan bentuk lagu yang biasanya digunakan untuk mengiringi parade atau prosesi. Dan sering juga lagu bentuk mars dapat digunakan untuk gerak jalan, seperti pada drum band atau marching band.

Pada lagu mars, birama dapat bervariasi antara lain dari 2/4, 4/4, atau 6/8 dengan aksen pada tiap ketukan. Karena bentuk dan irama permainannya, maka lagu mars menjadi sebuah lagu yang cenderung bersifat memberi semangat, riang dan menghentak-hentak.

Contoh lagu perjuangan yang berbentuk mars antara lain, Indonesia Raya, Maju Tak gentar, Halo-Halo Bandung, dan lain sebagainya.

Bentuk lagu Hymne

Hymne atau gita puja adalah sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan untuk Tuhan atau Dewa. Selain sebagai pujaan hymne juga sebagai bentuk lagu untuk mendoakan, memberi kesan agung, atau pun rasa syukur yang disampaikan dalam bentuk lagu. Kata "hymne" sendiri diserap dari bahasa Yunani ὕμνος/ hymnos "gita puja", yang berasal dari akar kata Proto-Indo-Eropa *sh2em- "menyanyi" dan berkerabat dengan kata Hitit išḫamai "ia menyanyi" dan Sansekerta sāman "nyanyian".

Contoh lagu perjuangan yang berbentuk hymne antara lain, Syukur, Gugur Bunga, Mengheningkan Cipta dan lain sebagainya.

Catatan : Hymnology adalah ilmu yang mempelajari sejarah, sastra, musik, teologia, dan latar belakang penulisan lagu dan pencipta lagu himne.
MUSIK DAERAH

Lagu daerah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing. Misalkan lagu kedaerahan Bali adalah Bali Jagaddhita.

Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau dimainkan pada tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal pada saat menina-bobok-kan anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat, pesta rakyat, perjuangan rakyat, dan lain sebagainya.

Daftar lagu daerah Indonesia Lagu Kedaerahan merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama khusus bagi sebuah daerah. Terdapat lagu-lagu kedaerahan yang telah menjadi popular diseluruh negara hasil penyiaran oleh radio dan televisi.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Lagu kedaerahan Indonesia
o 1.1 Lagu-lagu daerah Melayu Bengkulu
o 1.2 Lagu-lagu daerah Batak
o 1.3 Lagu rakyat Sumatera Utara
* 2 Lagu Daerah Palembang Sumatera Selatan

[sunting] Lagu kedaerahan Indonesia
[sunting] Lagu-lagu daerah Melayu Bengkulu

1. Toy Botoy-botoy
2. Ding Kediding Ambin Umbut
3. Bekatak Kurak karik
4. Sekundang Setungguan
5. Anok Lumang
6. Tebo Kabeak
7. Idup Nak Ratau
8. Jibek Weo
9. Sungai Suci
10. Ting Bedeting
11. Mencantik

[sunting] Lagu-lagu daerah Batak

1. Inang
2. Asing Sing So
3. Pulo Samosir
4. Butet
5. Lisoi
6. O Tano Batak
7. Sinanggar Tullo
8. Maragam Ragam Do Anggo Sita Sita
9. Lisoi
10. Denggan Ni Lagu Mi
11. Ketabo
12. Na Sonang Do Hita Nadua
13. Sik Sik Sibatu Manikam
14. Sapata Ni Napuran
15. Si Togol
16. Ramba Dia
17. Sirait nabolon

[sunting] Lagu rakyat Sumatera Utara

1. Aek Sarulla
2. Alusi Au
3. Anju Ahu
4. Butet
5. Dago Inang Sarge
6. Dirondang Ni Bulani
7. Erkata Bedil
8. Gondang Si Monang-monang
9. Hoho Ninawuagö
10. Ketabo
11. Kulcapi
12. Leleng Ma Hupaima Ima
13. Lisoi
14. Madekdek Magambiri
15. Mariam Tomong
16. Modom
17. Na Sonang Do Hita Nadua
18. O, Doli
19. O, Pio
20. Pinasa Si Dung-dungon
21. Piso Surit
22. Rura Silindung
23. Say Selamat Masineger
24. Sege Sege
25. Sengko Sengko
26. Si Raya Katumba
27. Sigulempong
28. Simalungun Rayat
29. Sinanggar Tullo
30. Sing Sing So
31. Sori Ya Katulla
32. Taganing and Muzik Tiup
33. Tarambe Tangan
34. Tillo Tillo
35. Tuan Ma Gunung Malelo

[sunting] Lagu Daerah Palembang Sumatera Selatan

1. Gending Sriwijaya
2. Cuk mak ilang
3. Kebile bile
4. Pempek Lenjer
5. Layang Selayak

Kamis, 04 November 2010

Lirik lagu "Balonku Ada Lima"

Balonku Ada Lima - Lirik Lagu Musik Anak-Anak Lawas

Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau kuning kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau DOOOR
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
http://organisasi.org/balonku_ada_lima_lirik_lagu_musik_anak_anak_lawas
Ada sebuah blog yang memuat posting tentang lagu anak-anak dan ternyata lagu anak-anak yang populer banyak mengandung kesalahan, mengajarkan kerancuan, dan menurunkan motivasi. Berikut buktinya :

Lagu 1
“Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus balon hijau, dorrrr!!!” Perhatikan warna-warna kelima balon tsb., kenapa tiba2 muncul warna hijau ? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5!

Lagu 2
“Aku seorang kapiten… mempunyai pedang panjang… kalo berjalan prok..prok.. prok… aku seorang kapiten!” Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) . Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : “mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)… kalo berjalan prok..prok.. prok..” nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi : “mempunyai pedang panjang… kalo berjalan ndul..gondal. .gandul.. atau srek.. srek.. srek..” itu baru sesuai dg kondisi pedang panjangnya!

Lagu 3
“Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu.. membersihkan tempat tidurku..” Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!

Lagu 4
“Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X” Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!

Lagu 5
“Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Surabaya .. bolehlah naik dengan naik percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama” Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta- Bandung dan Jakarta-Surabaya!

Lagu 6
“Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul2 sepanjang hari dg tak jemu2.. mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li.. li..li..” Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit..! kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan burung!

Lagu 7
“Pok ame ame.. belalang kupu2.. siang makan nasi, kalo malam minum susu..”
Ini jelas lagu dewasa dan untuk konsumsi anak2! karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!

Lagu 8
“nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Anak2 indonesia diajak tidur dgn lagu yg “mengancam”

Lagu 9
“Bintang kecil dilangit yg biru…”
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem bukannya langit item?

Lagu 10
“Ibu kita Kartini…harum namanya.”
Namanya Kartini atau Harum?

Lagu 11
“Pada hari minggu ku turut ayah ke kota. naik delman istimewa kududuk di muka.”
Nah,gak sopan khan..(muka = wajah)

Lagu 12
“Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita…”
kalo mau nanam jagung, ngapain nyangkul dalam-dalam

Kreatif banget tuh yang buat postingan tapi ini hanya sebuah opini dari penulisnya jadi jangan dianggap serius kalau urusan benar atau salah yah kita serahkan pada penilaian masing-masing.
http://hiburan.kompasiana.com/musik/2010/06/26/kritik-untuk-lagu-anak-anak/